Selasa, 14 Desember 2010

SUARA LONCENG KEDAMAIAN

Apakah Yesus Lahir Tanggal 25 Desember?

Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, itu sebabnya kita memperingati dan merayakan Natal untuk menyambut kelahiranNya. Yang menjadi pertanyaan adalah, benarkah petugas catatan sipil dan kependudukan mencatat bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember?
Jika kita memperhatikan dengan seksama apa yang dicatat Lukas 2:8, maka besar kemungkinan Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Lukas mencatat bahwa pada saat itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Sebagaimana kita tahu bahwa bulan Desember di Palestina adalah musim dingin. Jadi apakah mungkin para gembala itu tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka di malam yang dingin dan bersalju? Tentu tidak, bukan?
Lalu mengapa dari tahun ke tahun orang Kristen memperingati natal di tanggal 25 Desember? Sebenarnya semula tanggal 25 Desember merupakan hari perayaan besar bangsa Yunani untuk menyambut kembalinya matahari ke belahan bumi bagian utara. Lalu orang-orang Kristen pada abad mengadopsi tanggal tersebut untuk merayakan natal.
Beberapa ahli sejarah memprediksi bahwa Yesus lahir pada bulan Oktober? Benarkah itu? Namanya juga prediksi. Bisa dipercayai bisa juga tidak. Kapan Yesus lahir sebenarnya tidak begitu perlu dipermasalahkan. Kapan tepatnya Yesus lahir itu tidak perlu diperdebatkan, yang penting faktanya Yesus lahir ke dunia ini untuk menjadi Juru Selamat. Justru kapan Yesus lahir di dalam hati kita, itulah pertanyaan penting yang perlu kita jawab! Karena jawaban dari pertanyaan inilah yang akan menentukan hidup kita!

NATAL

Natal tak selalu harus dirayakan dengan meriah dan penuh semarak, karena kisah natal diawali di Betlehem yang sunyi.
Natal tak harus dirayakan dengan kemewahan, karena natal yang pertama dirayakan dengan penuh kesederhanaan.
Pohon terang memang indah, kerlip lampu yang bergantungan membuat natal menjadi begitu hidup, tapi apa artinya semuanya itu kalau kerlip pohon terang itu tak mampu menyinari hati kita yang gelap?
Anak kecil selalu memiliki ekspresi yang mencengangkan dalam menyambut natal. Tak pernah mereka menyambutnya biasa-biasa saja, mereka selalu takjub dengan natal. Takjub dengan indahnya pohon terang disertai sejumlah kado dibawahnya. Takjub dengan lagu-lagu natal yang cerita. Semuanya tampak sedemikian indah. Masihkah kita juga memiliki rasa takjub dengan natal? Takjub akan pengorbaban Tuhan. Takjub akan kerendahan hati Sang Mesias. Takjub akan ketaatan Yusuf dan Maria. Takjub akan kesederhanaan para gembala. Takjub akan tekad para Majus untuk melihat Raja yang baru lahir.
Alangkah indahnya kalau kita bisa kembali kepada natal yang pertama. Merasakan natal dalam kesunyian, membuat jiwa kita lebih peka dengan suaraNya. Merasakan natal dalam kesederhanaan, menggugah empat kita terhadap sesama yang hidup dalam kekurangan, yang dilanda bencana atau yang sedang dirundung kesedihan. Merasakan natal dalam hembusan damai, mengusir jiwa yang gelisah dan galau.

Kamis, 09 Desember 2010

Hadiah Terbaik

Kepada kawan - Kesetiaan
Kepada musuh - Kemaafan
Kepada ketua - Khidmat
Kepada yang muda - Contoh terbaik
Kepada yang tua - Hargai budi mereka dan kesetiaan.
Kepada pasangan - Cinta dan ketaatan
Kepada manusia - Kebebasan

Rabu, 01 Desember 2010

peringatan 1 DESEMBER.....

Peringatan 1 Desember (hari ini) dipastikan oleh DAP tanpa pengibaran bendera Bintang Kejora namun hanya akan diisi dengan ibadah dan orasi politik dari semua perwakilan DAP di makam Theys Eluay di Sentani. Tampak suasana makam Theys H Eluay beberapa waktu lalu yang akan dipadati ribuan masa hari ini.Sentani- Tepat hari ini 1 Desember 2010, selain diperingati sebagai hari AIDS se-dunia, tapi juga oleh sebagian rakyat Papua dirayakan sebagai suatu hari ‘keramat’ yaitu hari kemerdekaan bangsa Papua. Karena itu, setiap 1 Desember dilakukan berbagai agenda kegiatan oleh masyarakat, bahkan tidak jarang diwarnai pengibaran bendera bintang kejora (BK).
Disinggung mengenai orasi politik yang akan di sampaikan oleh Ketua Umum DAP, Forkorus mengatakan, akan berorasi terkait landasan ilmiah dari DAP, karena menurutnya hukum apa pun semua akan kembali pada hak azasi manusia untuk menyampaikan pendapat juga pikirannya.